Beberapa tahun kedepan Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan populasi penduduk usia lanjut, terbesar di dunia, yaitu mencapai 414 %. Dengan demikian sudah sepantasnyalah Pemerintah Indonesia merencanakan program pembangunan yang juga mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan para usia lanjut ini. Hal ini tidaklah hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi juga menjadi bagian tanggung jawab yang tidak terpisahkan dari kita semua. Kita sebagai masyarakat arsitek, khususnya masyarakat arsitek Indonesia, sudah seharusnya memiliki kepedulian untuk memperbaiki kondisi yang ada, dan membantu dengan mencoba mempersiapkan dan merencanakan suatu pembangunan suatu tempat tinggal atau hunian yang sehat bagi para usia lanjut yang seringkali tidak mudah bagi kita untuk menyebutnya, yaitu panti jompo ataupun panti werda. Berbagai penelitian memberikan kepada kita gambaran bagaimana rumah yang sehat sangat berperan dalam menjaga kesehatan fisik maupun mental bagi penghuninya. Sangat disayangkan hanya sedikit saja arsitek dan arsitektur rumah merancang dan dirancang mempertimbangkan faktor-faktor kesehatan, kenyamanan, ketersediaan sarana penunjang yang sangat dibutuhkan bagi komunitas usia lanjut ini. Keluarga masa kini terutama yang tinggal dikota-kota besar seperti Jakarta, sudah sangat sibuk, sehingga interaksi diantara anggota keluarga batih menjadi berkurang dan tidak sedikit dari para usia lanjut yang merasakan kesepian. Tinggal di panti jompo bagi para usia lanjut memiliki banyak sisi positif, mereka merasa lebih diperhatikan, tidak membebani keluarga, dan yang pasti dapat bersosialisasi dengan para usia lanjut lainnya, hal inilah yang mendorong penulis ingin memberikan sesuatu yang mungkin bermanfaat bagi kelompok yang kadangkala terlupakan ini, yaitu ketersediaan suatu Perumahan & Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Komunitas Usia Lanjut. Pengumpulan data telah dilakukan dengan teknik kepustakaan juga melalui interview langsung dengan mengunjungi beberapa “Panti Jompo”, baik penghuni maupun pengelola. Sedangkan teori yang menjadi acuan dalam perancangan, yaitu standar-standar perancangan lingkungan yang baik bagi para usia lanjut, studi kasus, penjabaran tapak terpilih, analisa perancangan mencakup analisa tapak dan analisa bangunan, makro ataupun mikro, bahasan masalah disekitar tapak dan penyelesaiannya, konsep dasar perancangan dalam usaha untuk merespon masalah-masalah kontektual, kesemuanya itu menjadi dasar perencanaan suatu “Perumahan & Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Komunitas Usia Lanjut”.