Untuk meningkatkan kinerja suatu industri perlu dilakukan perubahan dalam proses manufaktumya industri tersebut. Pada tesis ini diambil studi kasus di PT. Inti Polymetal, Jakarta. Di perusahaan tersebut diamati proses yang bermasalah yaitu proses pembuatan "swing arm". Permasalahan utama dari proses pembuatan "swing arm " tersebut adalah tingkat kerusakan (defect) diarea welding yang tinggi (8,7 %) per bulan. Dari tingkat kerusakan tersebut mempunyai nilai yang besar (2088 x) per bulan. Adapun macam kerusakan itu antara lain bolong, keropos, miring. Pendekatan yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara "kaizen ". Dalam proses "kaizen" tersebut diambil hipotesis penyelesaian yaitu dengan melakukan perubahan sistem, melakukan perbaikan dari segi fisiknya (teknik), dan perubahan suasana lingkungan kerja. Hasil dari perubahan tersebut dapat dilihat bahwa penurunan tajam dari kerusakan yang timbul (dari 8,7 % menjadi 1,43 %). Ini dapat teijadi bukan hanya segi teknik yang diperbaiki, tetapi untuk mempertahankannya dibuat sistem prosedur yang membuat sistem berjalan dengan baik, selain itu juga lingkungan kerja diperbaiki sehingga dapat terlihat perbedaan barang yang baik dan rusak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa untuk memperbaiki kerusakan suatu barang bukan hanya segi fisik (teknik) nya saja yang diperbaiki, tetapi sistem prosedur juga harus diperbaiki gvma mendapatkan hasil yang stabil dan konsisten, selain itu lingkungan kerja turut membantu tercapainya target yang diinginkan. Bila "kaizen" ini diterapkan untuk proses-proses lainnya dalam industri tersebut, maka perusahaan yang melakukan perbaikan berkesinambungan akan merasakan manfaat yang sangat besar dan dapat bersaing di pasar global.