Pengertian Knowledge is Power adalah kekuasaan untuk bertahan, beradaptasi dan berhasil di lingkungan yang keras. Begitu pentingnya pengetahuan ini sehingga diperlukan suatu sarana/infrastruktur untuk menyimpan, mengelola dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut di seluruh organisasi. Semakin banyak sebuah kelompok kerja mengetahui apa yang anggotanya ketahui, semakin baik kinerja kelompok tersebut. Namun semakin renggang jarak antar manusia, semakin dilihat beresiko untuk membagikan pengetahuan tersebut dan makin keras pengetahuan "digenggam" untuk kepentingan pribadi. PT. Soltius Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa konsultasi dan implimentasi ERP menghadapi permasalahan untuk dapat mengelola intangible asset-nya yang merupakan tulang punggung perusahaan. Untuk itu perusahaan mulai mengimplimentasikan knowledge management software yang sejak bulan November 2005. Laporan perusahaan yang dibatasi pada Human Resources Department ini bertujuan untuk memberikan masukan yang membangun kepada perusahaan dan sebagai sumbangan pengetahuan bagi pembaca secara luas. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif yang kemudian dianalisa dengan tool analisa SWOT (berupa internal dan external factor analysis) sehingga menghasilkan matriks Strategic Factor Analysis Summary (yang berisi fektor-faktor strategis beserta durasi waktunya) dan matriks TOWS (yang berisi mengenai strategi-strategi hasil dari kombinasi faktor internal dan eksternal perusahaan). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlunya diciptakan budaya dan lingkungan organisasi yang mendorong terciptanya pembagian pengetahuan dan teknologi lebih berperan sebagai key enabler serta tidak menciptakan pengetahuan, karena nilai sebenarnya adalah dalam menghubungkan orang-orang dan bukan dalam teknologi itu sendiri.