Media sosial beberapa tahun ini telah menjadi pusat perhatian bagi seluruh masyarakat. Hal ini memberikan banyak kesempatan baru bagi banyak pelaku bisnis untuk memanfaatkan media sosial. Perilaku ini memberikan dampak akan perubahan perilaku konsumen sehingga hal ini memberikan angin segar bagi banyak perusahaan untuk memanfaatkan media sosial sebagai suatu media komunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan kopi Starbucks untuk memikat konsumen dengan menggunakan media sosial. Starbucks juga mengambil kesempatan untuk melakukan promosi bagi penikmat kopi. Hal ini juga dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah peminat minuman olahan kopi. Hal ini memberikan dorongan bagi peneliti untuk melihat pengaruh media sosial terhadap perilaku konsumen dari kedai kopi Starbucks yang juga memiliki media sosial yang besar. Akan tetapi, peneliti jarang melihat penelitian seperti ini sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu dimensi dari identitas sosial yaitu identitas afektif, identitas evaluatif, dan identitas kognitif, dengan perilaku pembelian dan perilaku penggunaan sebagai variabel dependen. Selanjutnya akan dibahas juga mengenai hubungan antar masing-masing variabel. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan meyebarkan kuesioner yang diberikan secara personal dengan menggunakan skala pengukuran interval Likert 5 poin. Penelitian ini juga menggunakan mahasiswa Universitas Pelita Harapan sebagai sampelnya dan disebarkan kepada 200 responden Penelitian ini menggunakan paradigma kuantitatif. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) serta software yang digunakan untuk pengolahan data yaitu smartPLS. Dari hasil penelitian ini terdapat satu hipotesis yang tidak didukung, yakni tidak didukungnya identitas evaluatif terhadap perilaku penggunaan di Starbucks. Penelitian ini juga memberikan kontribusi teoritis, implikasi manajerial dan saran untuk penelitian selanjutnya.