Strategi investasi kontrarian menganjurkan investor untuk melakukan tindakan jual-beii saham yang berlawanan arah terhadap tindakan yang biasa dilakukan oleh para investor di pasar modal. Hal ini tentu saja sangat menarik untuk dibahas karena dapat menimbulkan kontroversi daiam pengimplementasian strategi daiam berinvestasi. Oleh karena itu, pada tesis dibahas mengenai kinerja return (tingkat pengembalian) dari strategi kontrarian tersebut jika diimplementasikan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ). Adapun hal yang menarik dari penelitian ini adalah dengan ditemukannya price reversal yaitu perubahan abnormal return dari negatif menjadi positif atau abnormal return dari positif menjadi negatif yang terjadi pada satu tahun berikutnya apabila terjadi penurunan beta (p) yang negatif dan analisis ini dilakukan pada abnormal return untuk portofolio loser, winner dan arbitrase (loser-winner). Lebih lanjut, hasil yang didapat setelah uji hipotesis dilakukan ternyata abnormal return tersebut tidak signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa investor kontrarian yang terdapat pada BEJ tidak dapat memanfaatkan fenomena price reversal , karena hasil abnormal return yang didapatkan tidak signifikan. Dengan kata lain bahwa BEJ adalah efisien dengan bentuk weak form