Cyberbullying merupakan fenomena yang sedang meningkat dalam kalangan remaja, dimana bagi remaja yang pernah mengalaminya dapat memiliki kesehatan mental yang lebih buruk seperti depresi, keinginan untuk bunuh diri, serta kecemasan sosial. Remaja yang pernah mengalami cyberbullying sering menilai dirinya secara negatif menurut kacamata individu lain dan menilai dirinya dengan lebih negatif. Remaja membutuhkan self-compassion, oleh karena dengan adanya self-compassion remaja mampu memberikan belas kasih kepada dirinya, menyadari bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi permasalahannya, mampu melihat permasalahannya dengan lebih obyektif dan kurang meruminasinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion terhadap kecemasan sosial pada remaja yang pernah mengalami cyberbullying. Partisipan dari penelitian ini adalah 116 remaja berusia 12-18 tahun yang berdomisili di Jabodetabek, menggunakan media sosial, dan pernah mengalami cyberbullying. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A) versi Bahasa Indonesia, dan Skala Welas Diri (SWD). Hasil dari penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan self-compassion terhadap kecemasan sosial pada remaja yang pernah mengalami cyberbullying (r= -.388, p=.000; p<.05).