Penelitian terdahulu menyatakan bahwa perusahaan keluarga agresif melakukan manajemen laba. Sedangkan, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa perusahaan keluarga lebih konservatif dalam melakukan praktik manajemen laba karena adanya indikasi menjaga reputasi dan keberlangsungan perusahaan. Teori socioemotional wealth menjelaskan bahwa keluarga akan bersedia membuat keputusan yang tidak dapat dijelaskan secara finansial dan logis untuk mengejar kepentingan keluarga. Penelitian ini menganalisis reputasi perusahaan keluarga melalui 3 pendekatan yaitu; nama keluarga, kepemilikan langsung, dan jajaran top management oleh anggota keluarga yang sepemahaman peneliti belum pernah diteliti di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis “Pengaruh Reputasi Perusahaan Keluarga Terhadap Manajemen Laba”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah reputasi perusahaan keluarga berpengaruh terhadap praktik manajemen laba dalam seluruh perusahaan keluarga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Manajemen laba dalam penelitian ini menggunakan model dari Modified Jones Model. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah observasi yang diteliti sebanyak 561 perusahaan keluarga yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2019. Metode regresi menggunakan generalized least squares (GLS) pada model data panel random effect. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa nama keluarga berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, nama keluarga juga merupakan satu dari berbagai cara yang efektif untuk mengidentifikasi family business.