Pemeriksaan atas kas dilakukan untuk mengindentifikasi keterjadian suatu kesalahan dalam pencatatan dan pengeluaran. Hal ini dilakukan karena kas merupakan aset yang likuid. Sering terjadi permasalahan dalam pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan seperti penyelewengan dalam bentuk lapping oleh karyawan perusahaan oleh karena itu perlu adanya evaluasi dalam bentuk audit. Audit dilakukan dengan menggunakan dua pengujian yaitu Pengujian Pengendalian (Test of Control) dan Pengujian Substantif (Substantive Test). Pengujian pengendalian dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa apakah prosedur pengendalian internal telah ditaati. Pengujian Substrantif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa nilai yang terkandung dalam saldo buku tidak salah saji. Kedua pengujian tersebut dilakukan pada Cathay Pacific Airways untuk periode bulan Maret sampai Juni 2011. Berdasarkan kedua pengujian yang telah dilakukan maka hasilnya dapat disimpulkan Cathay Pacific memiliki kontrol atau pengendalian internal yang efektif melalui otorisasi yang dilakukan dan telah dipaparkan dalam Internal Control Manual dan saldo tagihan dengan saldo pembayaran jumlahnya sesuai setelah dilakukan pemeriksaan substantif. Namun perlu diperhatikan untuk pencatatan laporan keuangannya agar tidak hanya sebatas pada laporan bulanan namun juga membuat laporan keuangan untuk kantor cabang Jakarta agar berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya di Indonesia.