Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan keberagaman suku, bahasa, dan agamanya. Tetapi sebuah polemik yang berkaitan dengan keberagaman Indonesia kemudian muncul. Polemik ini adalah penolakan terhadap Injil Bahasa Minang. Peristiwa ini menunjukkan penggunaan bahasa yang adalah alat komunikasi juga merupakan bagian dari suatu kebudayaan, sehingga kebudayaan tersebut memiliki pengaruh terhadap bahasa yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana penggunaan bahasa sebagai bagian dari kebudayaan Minangkabau dalam konteks penerjemahan kitab suci. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam kepada empat informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa minang untuk Injil ditolak karena kebudayaan Minangkabau memiliki kepercayaan dan nilai yang dekat dengan ajaran Islam, sehingga mempengaruhi persepsi masyarakat khususnya kelompok kultural, kelompok politik, dan gerakan Revivalisme Islam untuk menolak penggunaan bahasa minang untuk Injil. Hal ini menunjukkan meskipun bahasa merupakan alat komunikasi, tetapi bahasa juga menyangkut identitas suatu kebudayaan./ Indonesia is a country known for its diversity of ethnicities, languages and religions. However, a polemic related to Indonesia's diversity then emerged. This polemic is a rejection of the Bahasa Minang Bible. This incident shows that the use of language as a communication tool is also a part of culture, so that culture has an influence on the language used. This study aims to answer research question on how is the use of language as part of the Minangkabau culture in the context of translating Bible. This research uses a qualitative case study approach. Data collection was carried out using in-depth interviews with four informants. The results of this study indicate that the use of the Bahasa Minang for the Bible is rejected because the Minangkabau culture has beliefs and values that are related to Islamic teachings, so that it affects people's perceptions, especially cultural groups, political groups, and the Islamic Revivalism movement to reject the use of Bahasa Minang for the Bible. This shows that even though language is a communication tool, language is also about the identity of a culture.