Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan life stress antara mahasiswa beasiswa dan mahasiswa reguler. Life stress adalah suatu proses penilaian (Lazarus, 1999) dimana seorang individu menilai situasi dan mengganggap situasi tersebut sebagai ancaman atau tidak. Hal ini bisa diukur oleh aspek fisik (Seyle, 1976), mental, dan sosial seorang individu (Gadzella, 1994). Jika seorang individu memiliki sumber daya psikologis (Lazarus, 1999) atau strategi yang efektif (Gadzella, 1994) dalam menghadapi stressor, maka mereka memiliki reaksi terhadap stressor yang benar (Gadzella, 1994). Sampel penelitian ini adalah mahasiswa reguler dan beasiswa dari Universitas X, Indonesia. Sebanyak 66 mahasiswa berpartisipasi dengan mengisi kuesioner tentang stress yang mereka hadapi dalam kehidupan universitas yang mereka lalui. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa reguler memiliki tingkat stress yang lebih tinggi daripada mahasiswa beasiswa, dengan nilai mean (142.60) bagi mahasiswa reguler dan nilai mean (129.06) bagi mahasiswa beasiswa. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa beasiswa memiliki rata-rata IPK yang lebih tinggi daripada mahasiswa reguler, dengan nilai (3.3303) bagi mahasiswa beasiswa dan nilai (3.2043) bagi mahasiswa reguler.