Komunikasi pada suatu komunitas terjadi antara sesama anggota satu sama lain baik secara vertikal maupun horizontal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi Komunitas Jarang Pulang Bandar Lampung dalam mempertahankan solidaritas. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara dan obervasi, analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bentuk pola komunikasi Komunitas Jarang Pulang Bandar Lampung merupakan pola komunikasi vertikal dan horizontal. Komunitas Jarang Pulang Bandar Lampung selalu mengedepankan solidaritas atau rasa kekeluargaan di setiap anggotanya, hal tersebut bertujuan agar setiap masing-masing anggota bisa saling menghormati satu dengan yang lainnya, bukan hanya itu saja sebuah komunitas atau kelompok akan dapat terpecah belah jika tidak ada ikatan sollidaritas yang kuat. / Communication in a community occurs between members of one another both vertically and horizontally. The purpose of this study was to determine the communication patterns of the Rarely Returning Bandar Lampung Community in maintaining solidarity. This research uses a descriptive type with a qualitative approach. The methods used to collect data were interviews and observations, data analysis using qualitative descriptive analysis. The results showed that the communication pattern of the Rarely Returning Community in Bandar Lampung was a vertical and horizontal communication pattern. The Rarely Returning Bandar Lampung Community always prioritizes solidarity or a sense of kinship in each of its members, this aims so that each member can respect one another, not only that a community or group will be divided if there are no bonds of mutuality strong.