Menjadi guru anak berkebutuhan khusus memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dengan menjadi guru biasa. Banyak kesulitan yang berkaitan dengan administrasi, kurikulum, sekolah, fasilitas, siswa dan guru itu sendiri. Penelitian ini akan memfokuskan pada salah satu kualitas guru yaitu empati, yang mungkin kurang dimiliki oleh guru anak berkebutuhan khusus dan mempengaruhi kualitas proses pembelajaran. Kepribadian diyakini sebagai salah satu tolak ukur terbaik dalam memprediksi empati pada guru anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji prediktabilitas empati dengan kepribadian big five. Partisipan dalam penelitian ini adalah 31 guru anak berkebutuhan khusus di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan alat ukur IPIP-BFM 25 dan Interpersonal Reactivity Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya dimensi conscientiousness yang berpengaruh signifikan antara kepribadian terhadap empati (R2 = .127, b = .081, p = .04; p <.05), yaitu sebesar 12% karena guru yang memiliki conscientiousness akan melaksanakan tanggung jawabnya dengan bersemangat. Temuan terkait lainnya juga dibahas.