Tahap perkembangan emerging adulthood adalah masa di mana seorang individu melanjutkan masa eksplorasinya dalam hal percintaan, pekerjaan, dan pandangannya akan dunia. Seorang emerging adult laki-laki yang mengalami perceraian orang tua, akan memiliki dinamika dan persepsi keterlibatan ayah yang berbeda. Keterlibatan ayah berperan penting bagi emerging adult laki-laki karena mereka masih membutuhkan tanggung jawab ayahnya dan juga karena mereka akan lebih cenderung melihat sosok ayahnya sebagai role model. Selain itu, literatur mengatakan bahwa keterlibatan ayah berhubungan dengan penilaian kepuasan hidup. Individu yang puas akan hidupnya ditemukan memiliki kepuasan dalam pernikahannya, kemungkinan bercerai yang lebih rendah, dan juga kesehatan yang lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh keterlibatan ayah terhadap kepuasan hidup pada emerging adult laki-laki yang mengalami perceraian orang tua. Penelitian ini dilakukan di Jabodetabek dengan 46 laki-laki berusia 18-25 tahun, pernah mengalami perceraian orang tua, dan ayah kandungnya masih hidup. Instrumen dalam penelitian ini adalah Skala Keterlibatan Ayah dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh keterlibatan ayah terhadap kepuasan hidup pada emerging adult laki-laki yang mengalami perceraian orang tua (R2= .089, b= .062, p= .044; p<.05). Terakhir, hasil analisis dan diskusi lain yang ditemukan juga dituliskan di dalam penelitian ini.