Saat ini Perusahaan mencoba untuk mengukur dan mengembangkan Model Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang dapat mengurangi ancaman bahaya dan risiko yang bisa saja terjadi dalam industri tekstil. Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup tugas, lingkungan kerja fisik, lingkungan sosial dalam organisasi, sistem administrasi dan hubungan antara hidup dan pekerjaan. Juga, penekanan telah dilakukan dalam humanisasi pekerjaan yang mencakup kebutuhan untuk melindungi pekerja dari bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan efektivitas organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui Model Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam mempromosikan dan mengendalikan Kesehatan dan Keselamatan kerja di PT Rancang Ayu Serasi. Penelitian ini dikonseptualisasikan dengan menggunakan Structural Equation Model dan data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 50 responden yang merupakan karyawan dari PT Rancang Ayu Serasi. Sebelum dianalisis menggunakan Structural Equation Model, data yang terkumpul telah di uji tingkat validitas dan realibilitas terlebih dahulu. Berdasarkan hasil dari 50 kuesioner yang dibagikan terhadap responden yang bekerja di PT Rancang Ayu Serasi, didapatkan hasil bahwa 3 dari 4 variabel Hazard yaitu Physical Hazard, Ergonomically Hazard, dan Physiological Hazard memiliki hubungan yang signifikan terhadap Health Intention, sedangkan satu variabel yang tidak terbukti berhubungan secara signifikan terhadap Health Intention yaitu Electrical Hazard. Penelitian ini juga menemukan bahwa Health Intention berhubungan secara signifikan terhadap Safety Measures dan Management Role. Selain itu, ditemukan juga bahwa Management Role memiliki hubungan yang signifikan terhadap Safety Measures.