Penulisan term paper ini bertujuan untuk memaparkan budaya organisasi di asuransi XYZ dan melihat perannya terhadap penggunaan e-learning dalam meningkatkan kinerja Marketing Point Agency (MPA). Latar belakang penulisan term paper ini karena terjadinya penutupan MPA pada tahun 2016 dan 2017 disaat pertumbuhan positif terjadi di industri jasa asuransi di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kinerja MPA dalam memasarkan produk asuransi, manajemen XYZ mendorong MPA untuk menggunakan e-learning, namun kenyataannya elearning belum digunakan optimal oleh MPA. Pendekatan kajian dilakukan menggunakan teori three levels of culture, denison cultural traits model, combined ratio dan the service talent cycle. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner kepada 10 orang responden yaitu MPA, yang kemudian dilakukan analisis secara deskriptif. Term paper ini akan mengkaitkan teori dengan praktek di asuransi XYZ. Hasil kajian menunjukkan adanya implementasi budaya organisasi menggunakan analisis three levels of culture yang terdiri dari artifacts, espoused beliefs and values dan basic underlying assumptions di asuransi XYZ. Dan melalui analisis denison cultural traits models asuransi XYZ memiliki empat cultural traits yang seimbang, dua yang tertinggi adalah mission dengan skor 77 dan consistency dengan skor 78. Budaya memiliki peran terhadap peningkatan penggunaan e-learning pada MPA yaitu sebesar 70% MPA menggunakan elearning secara optimal di tahun 2017 lebih besar dibandingkan data penggunaan e-learning tahun 2016 yaitu kurang dari 50% PIC MPA. Melalui hasil kajian juga diketahui adanya peningkatan kinerja MPA yang ditunjukkan melalui data combined ratio dari 118% di tahun 2015 menjadi 89% di tahun 2016.