E- commerce di Indonesia telah berkembang dengan pesat sedemikian rupa sehingga Indonesia telah mengambil alih posisi Singapura dan Thailand yang ketika tahun 2014 merupakan negara terbesar e- commerce di ASEAN. Mengetahui dan memahami perceived risk para pembeli online di Indonesia yakni product risk, financial risk, privacy risk, time/ inconvenience risk, psychological risk, dan source risk, telah menjadi penting bagi para penjual online demi efektifitas upaya mereka dalam mengurangi perceived risk tersebut guna meningkatkan online shopping intention mereka. Dan, mencari tahu perbedaan perceived risk tersebut pada gender dan pada kategori produk yang berbeda yakni: digital (Digital Musik), dan nondigital (Kendaraan Motor) juga menjadi penting untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perceived risk terhadap online shopping intention dan perbedaannya pada gender dan pada dua (kategori) produk yang berbeda; dan untuk mengetahui perbedaan perceived risk pada gender dalam membeli dua (kategori) produk yang berbeda. Penelitian ini melibatkan para responden sebanyak 150 orang yang merupakan online shopper yang belum pernah membeli motor dan musik secara online. Data dari online shopper tersebut diperoleh melalui kuesioner yang didistribusikan kepada mereka melalui sosial media. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan perceived risk ditemukan mempengaruhi online shopping intention secara negatif pada pria dan wanita. Pada produk motor, wanita ditemukan memiliki perceived product risk dalam membeli produk tersebut secara online, dan, online shopping intention hanya dijelaskan oleh perceived source risk pada wanita; Pada produk musik, wanita sudah tidak berbeda dengan pria dalam perceived risk membeli produk tersebut secara online, dan, pada online shopping intention hanya dijelaskan oleh perceived financial risk wanita.