Pada tahun 2015, seiring dengan perlambatan ekonomi di Indonesia, industri otomotif Indonesia ikut terpengaruh dampaknya, ditandai dengan hengkangnya Ford Motor Indonesia dan tutupnya Mazda Motor Indonesia. Lalu pada tahun 2016, ditunjuknya RMA Indonesia sebagai pengganti FMI untuk melanjutkan bisnis purnajual Ford maka tantangan berat menanti RMA Indonesia dalam melayani para pelanggannya. Tujuan penulisan term paper ini adalah untuk mengetahui strategi repositioning, strategi promosi dan strategi sosialisasi budaya sebagai pemegang merek Ford di Indonesia dari yang sebelumnya sebagai modifikator kendaraan khusus medan pertambangan. Pendekatan analisis yang dilakukan untuk membuat strategi tersebut meliputi analisis Segmentation,Targeting,dan Positioning, analisis SWOT dan matriks TOWS, bauran komunikasi pemasaran jasa juga strategi sosialisasi budaya dan peranan pemimpin untuk menyematkan budaya dalam organisasi. Kesimpulan dari Termpaper ini adalah bahwa untuk strategi repositioning RMA Indonesia harus melakukan perluasan jaringan bengkel resmi dan merangkul komunitas pengguna Ford juga membuat satuan khusus untuk melayani segmen fleet dengan memberikan paket kontrak servis. Lalu dari sisi strategi promosi, RMA Indonesia juga dapat menerapkan sales promotion dan community marketing untuk menarik segmen retail kembali ke bengkel resmi lalu segmen fleet dapat dilakukan relationship marketing untuk memberikan keuntungan khusus. Untuk strategi sosialisasi budaya, disesuaikan dengan struktur organisasi RMA Indonesia, maka strategi yang tepat adalah individualized orientation agar karyawan baru mendapatkan nilai dan budaya organisasi yang berlaku.