Berbagai alternatif dalam hal organisasi proyek dapat dilakukan dalam melaksanakan suatu proyek salah satunya adalah organisasi proyek dengan pimpinan Manajemen Konstruksi. Dalam perkembangan selanjutnya badan organisasi Manajemen Konstruksi ini pun kemudian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menyewa jasa konsultan professional atau dengan cara membentuk sendiri dengan merekrut personilnya satu per satu . Hal ini kemudian diistilahkan sebagai Manajemen Konstruksi in-house. Tesis ini melakukan suatu analisis atas kedua alternatif tersebut yaitu menyewa jasa manajemen konstruksi profesional dan membentuknya secara in-house, dan kemudian mengevaluasinya dari segi biaya dan kemudian melihat tingkat produktivitasnya. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dapat ditentukan manakah alternatif yang lebih baik jika ditinjau dari segi biaya dan produktivitasnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa ternyata manajemen konstruksi profesional memiliki hasil yang lebih baik dimana biaya yang diperlukan lebih kecil dan produktivitasnya lebih tinggi.