Pasar perdagangan mesin pelumas di Indonesia telah berkembang menjadi salah satu bisnis nasional yang membawa kepada persaingan pasar yang ketat dan kompleks. Masing-masing produsen dengan merek dagangannya berusaha menarik para konsumen mobil dan motor dan berusaha mengambil bagian pangsa pasar sebesar mungkin untuk mengembangkan nama merek daganganya. Ekuitas merek merupakan salah satu indikator menunjukkan bagaimana suatu produk itu berkembang dan diterima di pasar, dalam hal ini pasar perdagangan pelumas mesin. Kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, dan loyalitas merek yang merupakan bagian ekuitas merek, menentukan apakah merek pelumas kendaraan tersebut mempunyai nama yang kuat atau lemah di mata konsumennya. Dalam laporan perusahaan ini, penelitian merek Union 76 dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan survey. Penggunaan desain deskriptif sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian yaitu mengetahui gambaran mengenai elemen-elemen ekuitas merek dari pelumas mesin kendaraan roda empat Union 76 di Jakarta Pusat. Penggunaan pendekatan survey dilakukan di dalam pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung atau menggunakan kuesioner. Hasil penelitian merupakan analisis kuesioner dari 250 orang responden di wilayah Jakarta pengguna pelumas kendaraan bermotor roda empat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran merek Union 76 tinggi, walaupun tidak mampu menjadi puncak pikiran konsumen. Asosiasi yang terbentuk atas Union 76 adalah kesan pelumas berkualitas tinggi dan produk dengan harga terjangkau. Hasil persepsi konsumen yaitu tingkat kinerja produk Union 76 di bawah tingkat kepentingan konsumen. Dan tingkat loyalitas merek Union 76 sangat rendah. Perusahaan harus gencar melakukan promosi, mencari strategi untuk tampil beda dengan pesaing, memperkuat ketersediaan produknya di pasaran, dan mengikat pelanggan melalui acara-acara khusus atau pelayanan customer service