With the Evolution of Communication technology, Online media becomes the main commodity for society to seek informations of current event which includes the Aksi Bela Islam 3 212 protest which takes place in Desember 2nd 2016, and also in Aksi Kita Indonesia 412 which takes places in December 4th 2016; in which both events draws millions of people. Both protests becomes a main spotlight towards many media, including Online Media like Republika. Seeing said Phenomena, a research are deemed necessary to see how media; especially Online Media,affiliated themselves with Muslim in describing and reporting said events for the people. The Following research employs the use of Qualitative Approach and Framing Analysist. Data Collection are performed through the analysis of the Content of Republika Online. Conclusion of the Research shows that Republika Online had shown Positive Framing towards the Aksi 212 whereas the Aksi 412 were portrayed mowards the more Negative Frame. / Media Online sudah menjadi komoditas utama berjalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi . Media Online terus bertumbuh. Media online sudah menjadi sarana utama untuk masyarakat mencari informasi tentang peristiwa yang terjadi termasuk peristiwa besar yang terjadi dipenghujung tahun 2016. Pada tanggal 2 Desember 2016 Aksi Bela Islam 3 yang melibatkan jutaan orang dan menjadi peristiwa yang paling menggemparkan tak selang berapa lama pada tanggal 4 Desember 2016 Aksi Kita Indonesia yang merupakan inisiatif dari partai pendukung pemerintah mendapatkan publikasi yang kuat pula bahkan banyak pihak menganggap ini merupakan sebuah Aksi tandingan. Kedua Aksi besar tersebut mampu menjadi peristiwa yang mendapatkan banyak sorotan media termasuk Republika. Melihat hal ini penelitian tentang kedua Aksi ini sangat diperlukan bagaimana sebuah media yang berafiliasi dengan umat Islam mengambarkan tentang kedua Aksi tersebut. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif analisis framing. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menganalisis isi pemberitaan yang dipublikasikan Republika Online. Hasil penelitian menunjukan bahwa Republika online terbukti membangun pembingkaian positif tentang Aksi 212 dan membangun pembingkaian negatif terkesan menyerang tentang Aksi 412.