Penelitian ini ingin menjawab apakah harga saham yang direpresentasikan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta membentuk suatu hubungan ekuilibrium jangka panjang dengan faktor-faktor ekonomi makro, meneliti pola hubungan yang terjadi dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang dilakukan di pasar modal negara lain, mengidentifikasi arah kausalitas antara IHSG dengan masing-masing variabel ekonomi makro serta serta bentuk efisiensi bursa efek Jakarta . Dengan menggunakan data selama periode Januari 1990 sampai Juni 2003, diperoleh bukti empirik bahwa terdapat hubungan ekuilibrium jangka panjang antara IHSG dengan lima faktor ekonomi makro yakni nilai tukar (IDR/USD) , suku bunga deposito, indeks harga konsumen, jumlah uang beredar (Ml) dan nilai ekspor. Hubungan IHSG dengan nilai tukar dan nilai ekspor non migas adalah positif sedangkan IHSG dengan suku bunga deposito, IHK dan jumlah uang (M) beredar adalah negatif. Dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis di negara lain, hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa perbedaan pola hubungan yang terjadi khususnya IHSG dengan nilai tukar, namun beberapa variabel lainnya mengindikasikan pola hubungan yang sama. Uji kasualitas Granger mengindikasikan bahwa Bursa Efek Jakarta secara informasi termasuk kategori pasar modal yang semistrong efficiency , dimana variabel nilai tukar (KURS) secara statistik dapat menjelaskan secara baik perubahan IHSG ke depan. Hasil ini memperkuat argumen dan hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan bahwa Bursa Efek Jakarta termasuk kategori pasar modal yang tidak efisien secara informasional