A large amount of sexual violent and woman’s subordination is urging the Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) to involve Cyberfeminism movement through social media, Facebook. The main purpose of this movement is set woman free from subordinate and patriarchal domination. New media is also used to empowering and breaking woman from male-dominated. The observation is using qualitative analysis with virtual ethnography methods. Participant observation as a method of data collection to the Facebook page of Komnas Perempuan, also with documents and online interview with Komnas Perempuan and virtual group of Facebook page Kommas Perempuan. The final observation is prove that cyberfeminism in Facbeook page of Komnas Perempuan got three communication pattern, bottom up, centered and interactive. Cyberfeminism in Facebook page of Komnas have a possibility to empowering and breaking woman, and make them fully participated and concern about it. Honestly, the interaction communication that happened to Facebook page creating a conflict and showing the real life of male-dominated instead. / Banyaknya kekerasan seksual dan subordinasi terhadap perempuan mendorong Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) aktif melakukan gerakan cyberfeminisme menggunakan media sosial Facebook. Gerakan cyberfeminisme tersebut bertujuan untuk membebaskan perempuan dari subordinasi dan dominasi patriarkal. New media digunakan untuk memberdayakan dan membebaskan perempuan dari male-dominated. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi virtual. Sedangkan pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melakukan observasi partisipan di page Facebook Komnas Perempuan, serta studi kepustakaan dan interview online dengan Komnas Perempuan dan lima orang anggota page Facebook Komnas Perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam gerakan cyberfeminisme di page Facebook Komnas Perempuan terbentuk pola komunikasi yang berkesinambungan, yang terdiri dari tiga pola komunikasi yaitu bottom up, pola komunikasi terpusat dan pola interaktif. Gerakan cyberfeminisme di page facebook Komnas Perempuan memungkinkan terjadi pemberdayaan dan pembebasan perempuan, dimana perempuan dapat berpartisipasi dan berpikir secara penuh. Namun di sisi lain interaksi komunikasi yang terjadi dalam page facebook tersebut berpotensi menimbulkan konflik dan justru merefleksikan male-dominated kehidupan riil.