Pada tahun 1992 beroperasi bank syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank Muamalat. Kehadirannya di Indonesia memperkaya dunia perbankan di tanah air dengan konsep yang berbeda dengan perbankan konvensional yang telah lebih dulu ada. Namun setelah lebih dari satu dekade berdiri, masih banyak masyarakat yang belum mengenal dengan baik sistem perbankan syariah. Sistem bagi hasil yang diterapkan oleh bank syariah menghasilkan hubungan yang lebih fair antara deposan (investor), bank, dan debitur. Besarnya imbal hasil yang akan diterima atau haras dibayarkan tergaiitung besarnya hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana. Besarnya imbal hasil yang akan diterima oleh deposan tidak dibatasi oleh suku bunga tertentu, demikian juga imbal hasil yang harus dibayarkan oleh debitur. Selain itu bank sendiri akan terhindar dari negative spread karena imbal hasil yang dibayarkan kepada deposan tidak mungkin melebihi imbal hasil yang diterima dari debitur. Walaupun bank syariah beroperasi dengan landasan syariah Islam, namun bukan berarti bank ini eksklusif bagi umat Muslim saja. Siapa saja bisa menjadi nasabah bank syariah, baik sebagai deposan maupun sebagai debitur, dan turut mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari keberadaan bank syariah di negara kita ini. Laporan ini diharapkan dapat membuat pembacanya mengenal dengan lebih baik lagi apa dan bagaimana bank syariah itu; perbedaannya dengan bank konvensional, keunggulannya, serta apa saja produk dan jasa yang ditawarkannya