Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor finansial yang mempengaruhi tingkat kesehatan (selanjutnya disebut TKS) Bank Perkreditan Rakyat (selanjutnya disebut BPR) di Jawa Tengah dan menentukan faktor finansial yang dominan pengaruhnya. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu yang diperoleh dari BPR di Jawa Tengah, Bank Indonesia di Jawa Tengah, PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Semarang. Jumlah BPR yang ada di Jawa Tengah adalah 582, dengan nilai asset rata-rata Rp 500 Juta s/d Rp 1 Milliar. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 28 BPR, dengan periode data keuangan tahun 2000 s/d 2002 dan menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara random sederhana. Variabel penelitian terdiri dari TKS sebagai variable terikat dan variabel bebasnya terdiri dari: • Rasio Kecukupan Modal (CAR) • Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) • Rasio Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP/PPAPWD) • Rasio Pengembalian terhadap asset (ROA) • Rasio Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) • Rasio Likuiditas (QR) • Rasio Baki Debet Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) Selanjutnya, model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Sederhana. Masing-masing variabel bebas tersebut diatas diuji secara parsial (sendiri-sendiri), untuk mengetahui variabel bebas atau faktor-faktor finansial mana yang mempengaruhi secara signifikan terhadap TKS BPR. Pembuktian hipotesis menggunakan uji statistik regresi (Uji F) dan uji regresi parsial (Uji t). Berdasarkan hasil uji t, diperoleh hasil bahwa hanya 4 (empat) variabel bebas atau faktor-faktor finansial yang memiliki pengaruh signifikan terhadap TKS BPR. Variabel tersebut adalah ROA, BOPO, PPAP, dan CAR. Tingkat signifikansi tertinggi adalah ROA, diikuti oleh BOPO, PPAP, dan CAR. Disimpulkan, bahwa TKS BPR di Propinsi Jawa Tengah, secara parsial, dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor finansial ROA, BOPO, PPAP, dan CAR