Ketika krisis Asia menghantam Indonesia , lingkungan bisnis di Indonesia terlempar dalam kekacauan, Pemicu-pemicu perubahan seperti teknologi, kondisi ekonomi makro, kondisi politik dan hukum, kondisi pasar dan perilaku serta preferensi konsumen, semuanya berubah dengan cepat. Saat ini, PT CSI menghadapi tantangan dengan berlakunya AFTA pada tahun 2003 dan serbuan produk murah dari Cina. PT CSI harus mempelajari perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, para pesaing, dan para konsumen. PT CSl juga harus melakukan evaluasi atas kebijakan dan mempelajari ulang kekuatan internal supaya mampu pengidentifikasi peluang maupun ancaman kemudan membuat suatu strategi pemasaran yang mampu menghadapi tantangan itu. Kajian terhadap perilaku konsumen CSI menunjukan terjadi perubahan perilaku pada segmen pasar diluar OEM. Sebelum krisis terjadi konsumen berorientasi pada kualitas, namun setelah terjadi krisis konsumen berpindah ke yang berorientasi harga. Hal ini tentu akan mengubah strategi pemasaran CSI dengan mengeluarkan produk yang lebih murah tentu dengan posisioning yang baru untuk produk ini. Dalam strategi pemasaran ini memberikan usulan strategi kepada CSI diantaranya tetap mempertahankan strategi penetrasi pasar untuk pasar OEM dan mengeluarkan produk yang murah dengan mutu terjamin untuk pasar diluar OEM.