Secara konvensional kepemimpinan identik dengan sosok pemimpin formal. Dalam kenyataannya, di sekolah seorang guru bisa mengembangkan kepemimpinannya tanpa harus menjadi seorang pemimpin formal. Demikian halnya di Mawar Sharon Christian School (MSCS). Guru-gurunya mampu menunjukkan dimensi-dimensi kepemimpinan guru. Padahal di sisi lain keberadaan kondisi-kondisi pendukung berkembangnya kepemimpinan guru kurang optimal. Dengan bantuan teori Alma Harris (2003), penelitian ini menganalisa dinamika perkembangan dimensi-dimensi kepemimpinan guru di MSCS dan pengaruh kondisi-kondisi pendukung yang ada pada pembentukannya. Dengan mengambil pendekatan kualitatif berbentuk studi kasus serta menggunakan teknik pengambilan data wawancara semi-terstruktur dengan kepala sekolah dan guru, Focus Group Discussion (FGD) dengan manajemen sekolah dan subject koordinator, observasi kelas, observasi rapat serta studi dokumentasi sekolah maka peneliti melakukan penelitian di MSCS selama kurang lebih satu tahun. Penelitan memberikan hasil bahwa kepemimpinan guru di MSCS terlihat dalam dimensi-dimensi yang nyata seperti kolaborasi antar guru, partisipasi aktif dalam kegiatan sekolah serta saling mendukung dalam pengembangan profesionalitas. hasil bahwa di MSCS. Dua kondisi utama yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepemimpinan guru adalah budaya sekolah yang dilandasi oleh visi, misi dan corporate values dan kepemimpinan sekolah, khususnya kepemimpinan kepala sekolah.