Persaingan global, telah membuat banyak perusahaan-perusahaan multinasional berpindah atau outsourced produksi mereka ke lokasi yang low cost, biasanya di negara-negara berkembang. Kebanyakan perusahaan multinasional memilih China sebagai tempat manufaktur mereka. Dalam beberapa tahun terakhir terdapat berbagai macam re-call terhadap produk buatan China, seperti mainan anak yang mengandung timbal tinggi, susu bayi yang terkontaminasi melamin dan sebagainya. Hal ini membuat image negara China menjadi negatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi hubungan COO dengan product evaluation dan purchase intention dan untuk menginvestigasi efek moderasi dari trusting beliefs mengenai toko retail terhadap pengaruh COO negatif. Terdapat 3 trusting beliefs (ability beliefs, benevolence beliefs, dan integrity beliefs) mengenai toko retail yang dapat memoderasi pengaruh negatif dari COO terhadap product evaluation dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan 240 responden. Negara yang diteliti adalah China, Malaysia dan Swiss. Toko yang digunakan adalah supermarket premium (Kemchick, Food Hall, Ranch Market) dan toko snack tradisional seperti di daerah glodok-pancoran dan pasar baru. Variabel yang ada diukur dengan skala Likert. Teknik penarikan sampel menggunakan judgemental sampling dengan teknik analisis deskriptif. Analisis regresi untuk hipotesis menggunakan hierarchical moderated regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara COO dan product evaluation dan purchase intention. Dari ketiga trusting beliefs, hanya benevolence beliefs yang akan melemahkan efek COO negatif terhadap product evaluation dan purchase intention.