Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa setelah diberi pelajaran tambahan bahasa Inggris selama tiga bulan. Motivasi siswa selama program berlangsung diobservasi untuk mengetahui dampaknya terhadap pembelajaran. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan model pembelajaran konstruktivisme kolaboratif diharapkan hasilnya efektif dalam pembelajaran berbicara (speaking) dan menulis (writing) khususnya. TOEIC (Test of English as International Communication) diberikan sebagai bekal keterampilan hidup (life skill) apabila siswa tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki lapangan kerja. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Cilegon, kelas X.5 - X.8, semester I tahun pelajaran 2004/2005, jumlah populasi 32 siswa. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan tindakan kelas untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa dengan membandingkan hasil belajar siswa setelah mengikuti pelajaran tambahan dengan teman-temannya di kelas reguler. Dalam observasi tampak beberapa hal baik yang perlu dipertahankan dan dikembangkan dan masalah yang perlu dicari solusinya, sebagai bahan refleksi. Simpulan penelitian ini menemukan bahwa ada perkembangan hasil belajar yang berarti dari siswa ydng menerirha pelajaran tambahan bahasa Inggris. Motivasi siswa selama pelajaran tambahan terlihat cukup baik. Hal-hal baik yang perlu dipertahankan dan dikembangkan yaitu tutor sebaya, berpikir kreatif dan kritis serta pengelolaan kelas. Pembelajaran yang berpusat pada siswa, masih merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu memberikan waktu yang lebih banyak bagi siswa kurang berprestasi untuk menguasai bahasa Inggris. Simpulan ini diharapkan dapat merupakan suatu masukan yang bermanfaat bagi guru bahasa Inggris dalam pembelajarannya di kelas dan bagi peneliti lanjutan.