Tujuan pembelajaran matematika di sekolah sesungguhnya bukan sekedar mendidik siswa untuk menguasai konsep matematika itu sendiri, melainkan untuk membantu mereka mengembangkan pola pikir secara logis dan sistematis yang akan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah - masalah di bidang lainnya. Penelitian ini bertujuan menggali konsep awal dan kerangka berpikir siswa dalam pembelajaran topik kesebangunan. Selain itu juga ingin menguji efektivitas metode pembelajaran " jigsaw " dan strategi remidiasi di dalamnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran matematika di Sekolah menengah Pertama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SMP Santa Ursula BSD. Sedangkan subyek penelitian adalah tiga siswa kelas II - C SMP Santa Ursula BSD yang dipilih berdasarkan hasil dalam lembar kerja siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tidak ada kondisi khusus yang sengaja diadakan bagi kelas di mana penelitian ini dilakukan. Demikian pula dengan materi yang dipilih dalam pembahasan adalah sesuai dengan kurikulum pada saat penelitian dilakukan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa setiap siswa telah memiliki konsep awal tentang kesebangunan. Namun konsep awal tersebut tidak semuanya sesuai dengan konsep kesebangunan menurut matematika. Beberapa kesalahan konsep yang ada pada siswa adalah mengenai pemahaman definisi kesebangunan, perbandingan sisi - sisi segitiga sebangun dan munculnya persepsi segitiga siku - siku terkait dengan magic number 8 dan 10 sebagai bagian dari tripel Phytagoras 6, 8 dan 10. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan metode jigsaw, terbangun suasana belajar yang lebih menyenangkan. Selain itu, melalui model pembelajaran ini, remidiasi terhadap siswa yang kurang cepat dalam memahami konsep matematika dapat dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran. Model remidiasi yang memanfaatkan tutor teman sebaya dalam suatu kelas, efektif untuk memperbaiki pemahaman konsep.