"Bu, asal ibu tahu aja, beberapa anak ini adalah murid-murid saya yang bandelbandel. Saya heran, kok anak-anak ini mau mengikuti kegiatan di taman bacaan ini," ujar sang guru sambil menunjuk beberapa anak. Pernyataan Ibu Guru Sekolah Dasar Negeri 05-06 ini juga menjadi pernyataan bagi orang tua di lingkungan bedeng melihat anak yang aktif. Kurang pahamnya orang tua bahkan guru terhadap pengertian anak kreatif, mengakibatkan terkuburnya potensi kreativitas anak dengan sebutan 'anak bandel'. Sungguh disayangkan jika potensi kreativitas yang dapat menjadi modal berharga dalam menghadapi persoalan kehidupan lingkungan bedeng yang begitu kompleks tidak terbina dengan baik atau bahkan hilang entah kemana. Fenomena ini menjadi dasar bagi perumusan masalah penelitian yang bertajuk kreativitas anak lingkungan bedeng. Dua masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah anak lingkungan bedeng yang rutin mengunjungi Taman Bacaan Bunda memiliki potensi kreativitas? Kedua, bagaimana pembelajaran informal dapat mengembangkan kreativitas anak lingkungan bedeng. Melalui perumusan masalah tersebut, maka penelitian yang didesain dengan metodologi ethnographic bertujuan mendekripsikan potensi kreativitas subjek penelitian; merancang desain pembelajaran bagi pengembangan kreativitas; menerapkan pengalaman yang mengembangkan kreativitas anak bedeng setelah mengalami pembelajaran kreativitas; terakhir menyempurnakan desain pembelajaran sesuai dengan hasil penerapan.. Subjek penelitian ini adalah anak lingkungan bedeng yang rutin mengunjungi Taman Bacaan Bunda. Penelitian dilakukan di Taman Bacaan Bunda, sebuah tempat berukuran 2x2 meter persegi yang didesain mirip perpustakaan kecil, dan hadir di tengah-tengah lingkungan bedeng, belakang SDN 05-06, Kelurahan Duri Kepa, kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penelitian dilakukan dengan observasi lingkungan bedeng, kegiatan anak di sekitar Taman Bacaan Bunda, dan buku kerja anak di Taman Bacaan Bunda, dilengkapi dengan interview anak-anak di Taman Bacaan Bunda pada saat kegiatan di Taman Bacaan berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen lembaran cheklist dan catatan lapangan. Analisis data menggunalan analisis dokumen yang didasari pada pengukuran kreativitas tingkat pertama, kedua, dan ketiga menurut Treffinger(1980) Melalui penelitian ini ditemukan bahwa anak-anak lingkungan bedeng di Taman Bacaan Bunda adalah anak-anak yang memiliki potensi kreativitas tingkat pertama, kedua , dan ketiga. Namun perwujudan diri sebagai bagian dari indikator kreativitas tingkat ketiga tidak terlihat potensinya. Potensi kreativitas mereka dapat digali dan dikembangkan melalui pembelajaran kreativitas yang memperhatikan tiga komponen kreativitas, yaitu: motivasi, pengetahuan, dan keberanian.