Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa dengan kurikulum 1994 dan kurikulum berbasis kompetensi di SMU Dian Harapan Tangerang. Di samping menguji perbedaan, penelitian ini juga bermaksud untuk mengetahui hubungan antara kreativitas guru dengan prestasi belajar siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan prestasi belajar siswa yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Populasi penelitian adalah guru kelas I dan II IPA SMU Dian Harapan Tangerang yang berjumlah 11 guru dan keseluruhannya dijadikan sampel penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu studi dokumentasi dan penelitian lapangan dengan menggunakan kuesioner. Untuk menguji perbedaan, analisis statistik yang digunakan adalah t test, sedangkan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen digunakan korelasi Product Moment yang signifikansinya diketahui dengan menggunakan student test (t test). Koefisien determinasi dan regresi juga dihitung sebagai pelengkap analisis statistik. Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa secara umum guru SMU Dian Harapan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru tergolong kreatif. Hanya saja dalam hal redefinisi, sebagian besar guru belum mampu melakukannya dengan baik. Mengenai hasil belajar siswa, diketahui, baik siswa yang menggunakan kurikulum 1994 maupun siswa yang menggunakan KBK belum menunjukkan kualitas hasil belajar yang memuaskan dan baru dapat mencapai prestasi yang terkategori cukup. Sementara itu, dari hasil pengujian hipotesis komparatif, diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan antara prestasi belajar siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan prestasi belajar siswa yang menggunakan KBK. Demikian pula untuk pengujian hipotesis asosiatif, juga diperoleh kesimpulan bahwa antara kreatifitas guru dengan prestasi siswa yang menggunakan kurikulum 1994 dan yang menggunakan KBK tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil analisis deskriptif dari wawancara dan pengamatan menunjukkan bahwa suasana belajar dalam kelas KBK belum sepenuhnya menunjukkan pembelajaran yang aktif, hal ini disebabkan karena pelaksanaan KBK baru berjalan satu semester dan pemahaman guru yang belum sepenuhnya jelas terhadap KBK ini