In their routines, leaders can enjoy day after day according to their habits. But not when organizational changes take place. Anxiety awakens everyone, including those who have faith. The story of David and Saul gives an illustration of how Christian leaders can maintain their integrity by being attached to God and who do not follow God's commands because he is immersed in his anxiety. Anxiety comes in the form of survival anxiety or learning anxiety when leader meets organizational changes vis-à-vis. The practice of integrity requires a true understanding, a personal relationship with God and an awareness of coram Deo. This study examines how a Christian leader defines integrity and practices integrity in the midst of organizational change. This type of research is a qualitative research using qualitative content analysis method. Based on the results of the analysis, true understanding leads the research participant to always realize that he is living in the presence of God all the time and his practice of integrity tends to be sincere and consistent when survival anxiety is in charge due to the challenges faced amid organizational changes. The research findings are presented in the form of constructive narrative as a form of self-reflection on the practice of integrity of a leader with a survival anxiety in mind due to organizational change. The result is the research subject shows an example of an educational Christian leader who embodies integrity over his anxious feeling. / Dalam rutinitas sehari-hari, pemimpin bisa menikmati hari lepas hari seturut kebiasaannya. Berbeda dengan keadaan di tengah perubahan keorganisasian, kegelisahan dapat muncul bagi siapa saja termasuk mereka yang beriman sekali pun. Kisah Daud dan Saul memberikan gambaran tentang bagaimana pemimpin Kristen yang tetap berintegritas karena melekat pada Allah dan yang tidak mengikuti perintah Tuhan karena tenggelam dalam kegelisahan. Kegelisahan yang dimaksud adalah keraguan untuk bertahan atau keraguan untuk belajar dalam menghadapi perubahan keorganisasian. Praktik integritas memerlukan pemahaman yang benar, hubungan pribadi dengan Allah dan kesadaran tentang coram Deo. Penelitian ini meneliti bagaimana seorang pemimpin Kristen memaknai integritas dan melakukan praktik integritas di tengah perubahan keorganisasian. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis isi kualitatif. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa pemahaman yang benar menuntun subyek penelitian untuk semakin menyadari bahwa dirinya hidup di hadapan Allah senantiasa dan praktik integritas subyek penelitian cenderung berciri ketulusan dan konsistensi ketika menghadapi kecemasan untuk bertahan karena tantangan-tantangan yang dihadapi di tengah perubahan keorganisasian. Temuan penelitian ditampilkan dalam bentuk narasi konstruktif sebagai bentuk refleksi diri tentang praktik integritas di tengah kegelisahan akibat perubahan keorganisasian. Hasil penelitian menunjukkan subyek penelitian sebagai pemimpin Kristen yang berintegritas meskipun tengah mengalami kegelisahan akibat perubahan.