Merger is one of business strategies to improve competitiveness. However, because merger may result in monopolistic practices and or unfair business competition, it should be reported to KPPU for assessment. Case number 02/KPPU-M/2017 regarding the acquisition of shares of PT Citra Asri Property by PT Plaza Indonesia Realty, Tbk was used as research object. The research was conducted to analyze whether the acquisition resulted in monopolistic practices and or unfair business competition, and whether the acquisition fulfilled certain number of provisions that must be notified to KPPU, and to analyze the role of notary in the acquisition. The research method used was qualitative normative juridical research method. The results of the research indicated no allegations of monopolistic practices and or unfair business competition in the acquisition. But on the other hand PT Plaza Indonesia Realty, Tbk proven to violate Article 29 of Law No. 5 Year 1999 juncto Article 5 PP No. 57 Year 2010 due to late notice to KPPU after the effective date of juridical for 345 (three hundred and forty five) working days. While the notary's role in the acquisition was in the making of Deed of Declaration of Shareholder Resolution, Deed of Share Acquisition, and in the process of acquisition of shares and change of company name to the Minister of Law and Human Rights. / Merger merupakan salah satu strategi pelaku usaha untuk meningkatkan daya saingnya. Oleh karena merger dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, maka merger perlu dilaporkan kepada KPPU untuk dilakukan penilaian. Perkara nomor 02/KPPU-M/2017 mengenai pengambilalihan saham perusahaan PT Citra Asri Property oleh PT Plaza Indonesia Realty, Tbk digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian dilakukan untuk menganalisis apakah pengambilalihan tersebut mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, dan apakah pengambilalihan tersebut memenuhi ketentuan jumlah tertentu yang wajib diberitahukan kepada KPPU, serta untuk menganalisis peran notaris dalam pengambilalihan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya dugaan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat dalam pengambilalihan tersebut. Namun disisi lain PT Plaza Indonesia Realty, Tbk terbukti melanggar Pasal 29 UU No. 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 PP No. 57 Tahun 2010 karena terlambat melakukan pemberitahuan kepada KPPU setelah tanggal efektif yuridis selama 345 (tiga ratus empat puluh lima) hari kerja. Sedangkan peran notaris dalam pengambilalihan tersebut adalah dalam hal pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, Akta Pengambilalihan Saham, dan pengurusan proses pengambilalihan saham dan perubahan nama perseroan kepada Menteri Hukum dan HAM.