The end of the Multi Fiber Arrangement Regarding International Trade in Textile and Clothing, (“MFA”) as a multilateral trade agreement regulate trade in textiles and apparel with quantitative restrictions imports (quotas) encourage subcontracting so-called international activities as an international CMT transaction to developing countries, one of them is Indonesia. This transaction contributed greatly to economic growth in Indonesia with the nature of a labor intensive industry, The export value of CMT services is quite large and provides transfer opportunities technology in the garment industry for export. This research is a normative legal research with the type of research prescriptive using data consisting of primary legal materials, materials secondary law, and tertiary legal materials. The approach in this research is a statutory approach and a comparative law approach. The results of the study in this legal research indicate that the transaction International CMT is a transaction in the field of international services, that is involving several countries in one apparel production cycle. So that In this transaction, there are activities to import the supplied raw materials for free by overseas vendors and finished goods export activities to retailers abroad without payment for finished goods and raises problems with customs documents used in export activities and the import. Customs regulations regarding customs documents in the area bonded does not identify transactions of this type of international CMT and regarding complementary customs documents requires the use of an invoice in fact, there are no sale and purchase transactions in import and export activities on this transaction. This has had several legal repercussions on the field taxation and customs, so it is necessary to learn from what has been applied by Vietnam Customs, by not using an invoice on this transaction and those that have been applied by the Chinese Customs with identifies international CMT type transactions for documents goods notification. / Berakhirnya Multi Fiber Arrangement Regarding International Trade in Textile and Clothing, (“MFA”) sebagai suatu multilateral trade agreement mengatur perdagangan tekstil dan pakaian jadi dengan pembatasan kuantitatif impor (quota) mendorong kegiatan internasional subkontrak yang disebut juga sebagai transaksi CMT internasional ke negara-negera berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Transaksi ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan sifat industri yang labor intensive, nilai ekspor jasa CMT yang cukup besar dan memberikan kesempatan transfer teknologi dalam industri pakaian jadi tujuan ekspor. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian preskriptif yang menggunakan data yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan perbandingan hukum. Hasil kajian dalam penelitian hukum ini menunjukan bahwa transaksi CMT internasional merupakan transaksi dalam bidang jasa internasional, yang melibatkan beberapa negara dalam satu siklus produksi pakaian jadi. Sehingga dalam kegiatan transaksi ini terdapat kegiatan impor bahan baku yang disediakan secara gratis oleh vendor di luar negeri dan kegiatan ekspor barang jadi kepada retailer di luar negeri tanpa pembayaran barang jadi dan menimbulkan permasalahan pada dokumen pabean yang digunakan pada kegiatan ekspor dan impor tersebut. Peraturan kepabeanan mengenai dokumen pabean dalam kawasan berikat tidak mengidentifikasikan transaksi jenis CMT internasional ini dan mengenai dokumen pelengkap pabean mengharuskan penggunaan invoice yang pada kenyataannya tidak ada transaksi jual beli pada kegiatan impor dan ekspor pada transaksi ini. Hal ini menyebabkan beberapa dampak hukum pada bidang perpajakan dan kepabeanan, sehingga di perlukan pembelajaran dari apa yang sudah diterapkan oleh Kepabeanan Vietnam, dengan tidak menggunakan invoice pada transaksi ini dan yang sudah diterapkan oleh Kepabeanan China dengan mengidentifikasikan transaksi jenis CMT internasional untuk dokumen pemberitahuan barang.