Bali merupakan salah satu lokasi terbaik untuk berselancar, namun ketersediaan fasilitas pelatihan selancar saat ini belum ada yang memadai dan hanya sebagai pelengkap dari bisnis hotel. Olahraga selancar yang kurang populer dibandingkan dengan olahraga lain mulai memiliki banyak peminatnya, hal tersebut dapat dilihat dengan munculnya komunitas selancar di berbagai daerah di Indonesia. Pada Perancangan Fasilitas Pelatihan Surfing Canggu, Bali, penulis menggunakan pendekatan gerak kinetik sebagai ‘spirit to survive’ yang menjadi sebuah landasan konsep desain. Gerak kinetik menjadi menarik karena memperlihatkan kedinamisan tubuh manusia sebagai respon terhadap tantangan untuk mempertahankan keseimbangan. Penulis memaknai ‘spirit to survive’ sebagai kemampuan untuk bertahan, kemudian diterapkan ke dalam fasilitas pelatihan selancar. Penulis melakukan riset terhadap data dan literatur untuk mendukung perancangan fasilitas pelatihan surfing berdasarkan objek dan subjek yang nyata. Hasil analisis kemudian diimplementasikan oleh penulis ke dalam desain dengan penerapan etika desain dalam pandangan Kristiani sebagai buah kesatuan berpikir dan berkreasi yang tidak dapat dipisahkan dalam proses mendesain bagi kebaikan pengguna.