Desainer interior tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain, tetapi juga ketepatan dalam fungsi perencanaan serta memaksimalkan sumber daya yang ada. General Affairs Universitas Pelita Harapan, unit kerja yang bertugas mengelola fasilitas dengan fokus pada efisiensi pengelolaan, memiliki pemimpin yang dapat menyusun strategi perancangan yang tepat, mengambil keputusan dan menghasilkan solusi desain yang optimal dalam proyek renovasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui strategi kepemimpinan yang digunakan dan pengaruhnya terhadap hasil desain. Metode yang digunakan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif dan wawancara. Penelitian menganalisis contoh kasus proyek renovasi kantor Admission Marketing dan Travel Lab STPPH. Strategi kepemimpinan dalam perancangan dianalisis menggunakan teori Strategi Desain Piotrowski, taktik desainer sebagai bagian dari strategi dianalisis menggunakan Heuristic Strategy Pòlya yang diadaptasi oleh Lawson dalam bukunya How Designers Think. Hasil desain dengan batasan biaya, mutu, dan waktu dalam konteks reuse & recycle, dianalisis keoptimalannya menggunakan teori Evaluating Design Pile. Hasil analisis memperlihatkan bahwa strategi kepemimpinan yang digunakan untuk kedua proyek dapat dikatakan menghasilkan desain yang optimal sesuai standar General Affairs Universitas Pelita Harapan dan teori Evaluating Design Pile, dilihat dari pemenuhan nilai fungsi dan estetika; efisiensi biaya, mutu, dan waktu dalam konteks reuse & recycle; serta efisiensi komunikasi.