Pada saat ini, Kriya handmade menggunakan material yang ramah lingkungan sedang berkembang di Indonesia. Hal tersebut membuka peluang bagi pekerja seni untuk mengembangkan hal hal baru yang unik dan dapat menarik minat konsumen. Pencampuran kedua material tersebut sering digunakan oleh para kramikus namun tidak sebagai aksen dekorasi melaikan menambah kekuatan dari sebuah keramik agar kuat menahaan perubahan suhu yang ekstrim saat dilakukan pembakaran raku. Teknik pencampuran pasir dengan tanahliat pun memiliki macam yang sangat beragam, dengan cara digemblong, ditabur, di campur dengan glasir dll. Penggunaan material campuran pasir dan tanah liat dapat menggunakan sebagian besar teknik pottery. Adanya banyak motif yang dapat di timbulkan dari kedua campuran tersebut. Penelitian di mulai dengan pencarian data sekunder tentang pasir dan wawancara lalu dilanjukan dengan eksplorasi pencampuran dan pembakaran hingga menemukan keramik dengan campuran pasir yang tidak mudah pecah dan menghasilkan motif yang natural maupun abstrak. Dari seluruh hasil penelitian penulis menemukan bahwa pasir malang dan pasir pantai Semarang memiliki hasil paling positif dibandingkan jenis pasir lainnya, pasir malang dan pasir pantai semarang dapat meleleh dan menghasilkan motif yang unik serta memiliki warna hitam yang lebih pekat setelah dibakar . Walaupun campuran tanah liat dan pasir membutuhkan perhatian yang lebih besar namun material ini memiliki potensi yang besar dalan perkembangan dekorasi keramik, karakterristik dan keunikan dari material ini ditunjukan melalui 3 koleksi terakhir dengan baik./ At this time, handmade crafts using environmentally friendly materials are being developed in Indonesia. This opens up opportunities for art workers to develop new things that are unique and can attract consumer interest. The mixing of the two materials is often used by kramikus but not as an accent decoration but to increase the strength of a ceramic so that it can withstand extreme temperature changes when burning raku. The technique of mixing sand and clay also has very various kinds, by grinding, sowing, mixing with glaze, etc. Using a mixture of sand and clay can use most pottery techniques. There are many motives that can be generated from the two mixtures. The research began with the search for secondary data on sand and interviews, then continued with exploration of mixing and burning to find ceramics with a mixture of sand that was not easily broken and produced natural and abstract motifs. From all the research results, the writer found that Malang sand and Semarang beach sand had the most positive results compared to other types of sand, Malang sand and Semarang beach sand could melt and produce unique motifs and have a darker black color after being burned. Although the mixture of clay and sand requires greater attention, this material has great potential in the development of ceramic decoration, the characteristics and uniqueness of this material are shown in the last 3 collections well.