Talempong merupakan alat musik pukul tradisional dari suku Minangkabau yang terbuat dari bahan logam. Talempong terdiri dari nada utama diatonis dan nada tambahan kromatis. Talempong disusun dipukul menggunakan panekok. Nada yang dianalisis adalah tangga nada diatonis C mayor satu oktaf. Tiap nada dibunyikan dengan dua tingkat intensitas pemukulan yaitu pelan dan kencang sebanyak lima kali. Untuk pengambilan data spektral dan temporal, digunakan lima mikrofon pengukuran yang diletakkan membentuk setengah lingkaran dengan sudut antar mikrofon 45 dan jarak satu meter dari talempong. Untuk pengambilan data spasial, perekaman dilakukan sebanyak dua set agar membentuk satu lingkaran penuh. Pemain talempong menghadap ke mikrofon pertama pada set pertama lalu membelakangi mikrofon pertama pada set kedua. Hasil analisis parameter spektral adalah parsial kedua muncul secara konsisten, memiliki pergeseran rasio yang konsisten dengan rentang angka dari 1,3 hingga 1,8, dan talempong memiliki parsial inharmonik yang dominan. Hasil analisis parameter spasial adalah arah penyebaran talempong dominan ke samping dan kurang dominan ke depan dan belakang. Hasil analisis parameter temporal adalah talempong hanya memiliki waktu serang dan waktu luruh. Selain itu, ditemukan juga perbedaan waktu serang yang signifikan pada nada Ti yaitu dengan rentang 19-24 ms, sedangkan nada lainnya memiliki waktu serang di bawah 10 ms.