Gandang Minang adalah instrumen pukul tradisional suku Minangkabau yang merupakan gendang bermuka dua berbentuk silinder. Gandang dimainkan dengan teknik pukul “dung” dan “tak” dalam intensitas sedang dan kencang. Penelitian ini bertujuan untuk mengarakterisasi akustik objektif instrumen tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan perekaman dalam dua set menggunakan lima mikrofon yang diletakkan membentuk setengah lingkaran. Hasil analisis karakteristik spektral menunjukkan bahwa gandang memiliki parsial yang inharmonik dengan rasio “dung” sedang 1.55 f, 2.27 f, 3.73 f, 4.73 f, 5.18 f; “dung” kencang 1.55 f, 2.45 f, 3.73 f, 4.73 f. 5.82 f; dan “tak” sedang 1.55 f, 2.27 f, 3.18 f, 4.45 f, 5.91 f, dengan f sebagai frekuensi fundamental 118,43 Hz. “Tak” kencang memiliki frekuensi fundamental 129,20 Hz dengan rasio parsial 1.42 f, 2.17 f, 3 f, 4.33 f, 5.42 f. Selain itu, parsial kedua memiliki frekuensi yang konsisten pada semua sampel. Hasil analisis karakteristik temporal menunjukkan bahwa waktu serang rata-rata instrumen gandang berkisar antara 3,05 ms-4,98 ms. Waktu luruh rata-rata pukulan “dung” berkisar antara 608,40 ms-650,60 ms, sedangkan pukulan “tak” berkisar antara 120,00 ms-170,40 ms. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa penyebaran bunyi instrumen cukup merata ke segala arah (omni-directional) dengan direktivitas ke arah kanan dan kiri.