Peran seorang dirigen terus berkembang dengan seiring zaman. Dirigen yang awalnya hanya beating time, melatih dan tampil bersama orkes perlahan bergeser. Dirigen memiliki tugas untuk menentukan program musik apa yang akan dibawakan orkes yang ia pimpin. Kelompok orkes yang melakukan pemrograman adalah Jakarta City Philharmonic yang dipimpin oleh Budi Utomo Prabowo. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa wawancara dengan Budi Utomo Prabowo sebagai dirigen utama, Willy Poliman sebagai pustakawan dan buku program dari setiap konser JCP dari tahun 2016 hingga 2019. Hasil dari penelitian ini adalah pemrograman yang dilakukan oleh Jakarta City Philharmonic dilakukan berdasarkan subjektivitas Budi Utomo Prabowo sebagai dirigen tanpa dipengaruhi batasan-batasan yang ada dan pemrograman yang dilakukan merupakan upaya untuk meningkatkan partisipasi penonton.