Setiap negara memiliki kepentingan nasional. Jepang sebagai negara yang pernah menjadi kekuatan terbesar di kawasan Asia Timur juga memiliki kepentingan nasional. Namun dalam perkembangan kekuatan dengan RRT hal tersebut membangkitkan tensi rivalitas antar kedua negara dalam kancah internasional. Pada masa kini, regionalisme dan kerja sama ekonomi kawasan menjadi alat bagi negara untuk meningkatkan volume perdagangannya. Model kemitraan RCEP dapat meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan Asia Timur. Oleh karena itu, Jepang menggunakan kemitraan RCEP untuk mencapai kepentingan ekonomi dan politik mereka. Untuk skripsi ini penulis menggunakan perspektif neorealisme sebagai teori utama untuk menelaah kebijakan luar negeri Jepang terkait dengan RCEP. Penulis menggunakan data sekunder yang didapat dari berbagai studi pustaka sebagai sumber penelitian, dan kemudian menganalisisnya dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Jepang menjadi inisiator dari pembentukan RCEP, kemudian menggunakan kemitraan tersebut untuk membangun kekuatan dan pengaruh di kawasan Asia Timur. Hal tersebut dilakukan Jepang guna mengimbangi pengaruh RRT yang semakin kuat di kawasan Asia Timur.