Film mempunyai berbagai daya dalam menghibur, mengedukasi, menyampaikan informasi serta mempersembahkan persepsi dan berperan sebagai wadah diskusi terhadap isu tertentu yang memerlukan perenungan seiring berjalannya waktu. Dari masa ke masa, film adalah media elastis yang dapat mencakup seluruh aspek dalam kehidupan, dari sisi ekonomi, sosial, kesehatan, hobi hingga politik. Peristiwa pandemik COVID-19 telah menjadi perenungan global, kesehatan menjadi perhatian utama. Namun, literasi medis maupun wacana kesehatan masyarakat tampak berjarak dengan metode khusus yang digunakan oleh para pakar tenaga medis. Menjaga kesehatan mulut adalah salah satu upaya sederhana dalam mencegah berbagai komplikasi (penyakit sistemik); nyatanya gigi berlubang (karies) dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis yang berujung pada kematian. Penulis membuat film dokumenter performatif dengan pendekatan komedi satire bertajuk Mulutmu Gerbang Tubuhmu guena memperkenalkan isu terjait, menjadi jembatan serta ensiklopedi ringkas yang dapat diputar berulang-ulang tanpa harus membaca berbagai buku dan jurnal dokter. Melalui interpretasi yang menggunakan simbolisme dengan konteks narasi lokal serta riset dan wawancara yang dilakukan dalam proses penggarapan film, Mulutmu Gerbang Tubuhmu disajikan dengan harapan agar dapat berkontribusi terhadap perkembangan dan penyadaran pentingnya kesehatan terhadap masyarakat (bagi mereka yang malas membaca buku).