Latar belakang: Remaja adalah peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Remaja putri seringkali memiliki pandangan yang salah mengenai citra tubuhnya. Untuk mendapatkan tubuh ideal mereka melakukan upaya-upaya tertentu. Studi pendahuluan di tempat penelitian didapatkan hasil delapan dari sepuluh remaja putri tidak puas terhadap tubuhnya. Tujuan penelitian: Untuk menganalisis hubungan status gizi terhadap citra tubuh remaja putri di satu Fakultas Keperawatan di Tangerang. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis korelasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua remaja putri berusia 18-19 tahun di satu Fakultas Keperawatan di Tangerang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 182 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner BSQ-34 dari Cooper et al. (1987) yang telah diterjemahkan oleh Hanum, Nurhayati, & Riani (2014). Hasil: Analisis Chi-Square mendapatkan nilai p=0,000 yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi terhadap citra tubuh remaja putri di satu Fakultas Keperawatan di Tangerang. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Rekomendasi: Status gizi remaja putri di satu Fakultas Keperawatan di Tangerang perlu dipertahankan dalam rentang normal untuk mencegah adanya citra tubuh yang negatif juga dapat memperhatikan asupan gizi sesuai kebutuhan agar dapat memiliki status gizi yang normal./ Background: Adolescence is a transition from childhood to adulthood. Young momen often have a bad view about their body image. To get the ideal body they make certain efforts. Based on preliminary study at the research site, it was found that eight out of ten young women were dissatisfied with their body. Aim: To analize the relationship between nutritional status to body image of young women in the one of nursing faculties in Tangerang. Methods: This study used the quantitative correlational research method with a cross-sectional approach. The population which used in this study are all young woman aged 18-19 years in the one of nursing faculties in Tangerang. The sampling technique used is purposive sampling with a number of sampling 182 people. The research instrument used the BSQ-34 questionnaire from Cooper et al. (1987) which has been translated by Hanum et.al, (2014). Result: Chi-Square analysis gets p value=0,000 which showed significant correlation between nutritional status to body image of female adolescent in the one of nursing faculties in Tangerang. Therefore Ho is rejected and H1 be accepted. Recommendation: The nutritional status in the one of nursing faculties in Tangerang needs to be maintained within the normal range to prevent a negative body image.