Sebelumnya telah dilakukan secara tatap muka, namun kemajuan inovasi surat menyurat yang terjadi saat ini telah melahirkan berbagai media baru untuk kepentingan pencapaian diri. Instagram Media sosial sebagai ilustrasi yang saat ini banyak dimanfaatkan, khususnya anak muda. Hiburan online terus dimanfaatkan untuk kebutuhan akses sehari-hari. Sebagai contoh, Instagram menjadi sebagai gaya hidup dan menjadi fenomena. Penggunaan media sosial menyebabkan terjadinya komunikasi interpersonal antara pengguna Instagram berupa pengungkapan diri kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas menggunakan media sosial terutama Instagram dengan motivasi menggunakan Instagram dengan pengungkapan diri. Paradigma yang digunakan dalam Penelitian ini adalah paradigma post positivisme. Paradigma post positivisme ialah paradigma yang menggangap manusia tidak dapat selalu benar dalam memandang sebuah realitas. Data primer pada penelitian tersebut ialah dilakukan nya menggunakan Metode In-Depth Interview atau Data bersifat primer diperoleh dari wawancara mendalam serta observasi beserta data sekunder dengan studi dokumentasi Proses penelitian ini peneliti menggambarkan bagaimana proses pengungkapan diri tersebut terjadi. Dan peneliti memakan waktu kurang lebih dua bulan, dengan melakukan wawancara mendalam melalui via chat Whatsapp. dalam penelitian ini peneliti mempunyai lima informan kunci diantara lain ada tiga wanita dan dua pria. Dalam pembahasan penelitian ini, peneliti membahas fitur instagram ialah sebuah bagian dari objek yang paling penting dalam pembahasan ini. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di bahas oleh peneliti dari proses wawancara mendalam dan obervasi, maka peneliti menyimpulkan bahwa dari perspektif pengungkapan diri para informan ialah informan berpendapat dengan melalui proses pengungkapan dirinya di instagram story, Para informan merasa terbebaskan dari dalam beban pikiran yang ada di dalam dirinya para informan.