Latar Belakang : Bersepeda seringkali dihubungkan dengan disfungsi ereksi, namun sampai sekarang kedua hal tersebut masih menjadi suatu pertanyaan mitos atau fakta. Insiden dan prevalensi DE di dunia cukup tinggi, dibuktikan oleh studi milik Massachusetts Male Aging Study (MMAS) yang melaporkan bahwa prevalensi DE terjadi pada 52% pada pria berusia 40-70 tahun. Prevalensi DE diprediksikan akan meningkat, maka dari itu DE harus diberikan perhatian lebih untuk menekan angka prevalensinya. Disfungsi ereksi memberi dampak kepada kepercayaan diri seseorang. Bersepeda diteliti dapat memberikan kompresi pada nervus dan arteri pudendal yang menyebabkan disfungsi ereksi. Maka dari itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai perilaku dalam bersepeda yang dapat dicegah untuk menghindari peningkatan kasus disfungsi ereksi akibat bersepeda. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan perilaku dalam bersepeda terhadap angka kejadian disfungsi ereksi pada pesepeda. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang terhadap 176 subjek penelitian yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil : Dari 178 responden, melalui uji bivariat menggunakan Chi Square didapatkan durasi bersepeda (p=0,042) dan frekuensi pemakaian padded cycling short (p=<0,001) memiliki hubungan signifikan dengan angka kejadian disfungsi ereksi. Variabel posisi saddle (p=0,886) dan jenis saddle (p=0,768) tidak memiliki hubungan signifikan terhadap angka kejadian disfungsi ereksi. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara durasi bersepeda dan frekuensi penggunaan padded cycling short terhadap angka kejadian disfungsi ereksi. / Background: Cycling is often associated with erectile dysfunction, but until now the relationship between these two is still a question. The incidence and prevalence of ED in the world is quite high, Massachusetts Male Aging Study (MMAS) reports that the prevalence of ED is 52% in men aged 40-70 years and it is predicted to continue increasing, therefore ED should be given more attention to reduce the prevalence rate. Erectile dysfunction has an impact on one's self-confidence, which indirectly affects one's behavior or productivity. ED also affects a person's sexual satisfaction. Cycling has been studied to provide compression to the pudendal nerves and arteries leading to erectile dysfunction. Therefore, this study is expected to add information about the behavior in cycling that can be prevented to avoid an increase in cases of erectile dysfunction due to cycling. Objective: The purpose of this study is to know the relationship between behaviors in cycling to the incidence of erectile dysfunction in cyclists. Methods: This study utilized cross-sectional method towards 176 research subjects that fulfil the study criteria. Result: From 178 respondents, through bivariate analysis of Chi-Square shows that duration of cycling (p=0,042) and use of padded cycling short (p=<0,001) have significant relationship with the risk of erectile dysfunction in cyclist. Saddle position (Handle-bar height) (p=0,886) and type of saddle (p=0,768) do not show any significant relationship with the risk of erectile dysfunction in cyclist. Conclusion: duration of cycling and use of padded cycling short have significant relationship with the risk of erectile dysfunction in cyclist.