Pada penulisan tesis ini, penulis akan membahas kedudukan hukum Warga Negara Asing (WNA) untuk memperoleh saham dalam Perseroan Terbatas (PT) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), berdasarkan kedudukannya yakni sebagai ahli waris atas saham, dan sebagai beneficiary atau pemilik saham yang sebenarnya dalam suatu perjanjian pinjam nama atas saham atau nominee arrangement. Penulis menganalisa kasus yang terjadi pada Evy Susanti Devi Tanumulia yang merupakan seorang WNA yang menjadi ahli waris atas saham sekaligus beneficiary atas saham dari Sylvia Tanumulia, saudarinya yang berkewarganegaraan Indonesia yang menjadi pemegang saham pada PT Zangrandi Prima. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedudukan seorang WNA untuk menjadi ahli waris atas saham dalam PT PMDN tidak menghilangkan haknya untuk memperoleh haknya atas saham tersebut, akan tetapi PT tersebut harus diubah menjadi Penanaman Modal Asing (PMA) apabila ia berkehendak untuk tercatat sebagai pemegang saham, atau ia wajib mengalihkan saham tersebut kepada orang dengan kewarganegaraan Indonesia atau badan hukum Indonesia lainnya jika status PT tidak akan diubah menjadi PT PMA. Namun hak atas warisan saham tersebut dapat terhalang dengan ketentuan pewarisan yang lain, seperti oleh adanya hibah wasiat. Selain itu jika ditinjau dari kedudukannya sebagai beneficiary atas saham dalam nominee arrangement, maka dikarenakan suatu nominee arrangement adalah batal demi hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan, maka WNA tersebut tidak dapat menuntut haknya atas saham tersebut. Hal ini dikarenakan di mata hukum yang menjadi pemilik atas saham tersebut adalah orang yang namanya tercatat pada daftar pemegang saham, yaitu orang yang namanya dipinjam sebagai pemegang saham oleh beneficiary./In this thesis, the author will discuss the legal standing of a foreigner to acquire shares in a Domestic Investment Limited Company (“PT PMDN”) based on the legal standing as the heir to shares, and as a beneficiary or the actual share owner in a nominee arrangement. The author analyzed the case that happened to Evy Susanti Devi Tanumulia who is a foreigner that became the heir to the shares as well as the beneficiary of the shares of Sylvia Tanumulia, her sister who is an Indonesian citizen and a shareholder in PT Zangrandi Prima. The research results show that the legal standing as a foreigner to become a heir to shares in PT PMDN does not eliminate the right to obtain such shares transfer based on inheritance, but the company shall change its status to Foreign Investment(“PMA”) if the foreigner wishes to be listed as a shareholder, or the foreigner must transfer the shares to a person with Indonesian citizenship or other Indonesian legal entity if the company status will not be changed to PT PMA. However, the right to inherit the shares can be hindered by other inheritance provisions, such as by a will grant. In addition, when viewed from her position as beneficiary of the shares in the nominee arrangement, because a nominee arrangement is null and void based on the laws and regulations, the foreigner cannot claim her rights to the shares. This is because in the eyes of the law the owner of the shares is the person whose name is recorded in the shareholder register, which is the person whose name is borrowed as a shareholder by the beneficiary.