Pada dasarnya proyek konstruksi di Indonesia dari waktu ke waktu semakin berkembang, hal ini dapat dilihat semakin banyaknya pembangunan yang dilakukan di Indonesia terutama di wilayah Kota Tangerang. Kerjasama pemerintah dengan pihak swasta menghasilkan perkembangan wilayah yang sangat pesat di Kota Tangerang. Kurangnya pemahaman serta penerapan dalam manajemen biaya proyek menyebabkan pembengkakan biaya proyek sering kali terjadi di wilayah Kota Tangerang. Permasalahan penelitian ini kemudian dikembangkan menjadi: apa saja peran kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi yang dianalisis, apa saja faktor-faktor dan variabel-variabel manajemen biaya proyek yang dianalisis, bagaimana hasil analisis faktor-faktor manajemen biaya proyek, dan rekomendasi perbaikan yang dihasilkan. Metodologi penelitian ini diawali dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif pada proses pengumpulan data dan analisis serta pembahasan data. Responden dalam penelitian ini merupakan para kontraktor yang memiliki pengalaman membangun di wilayah Kota Tangerang, dengan cara mengisi kuesioner. Kemudian dalam proses pengolahan data dibantu dengan software SPSS. Hasil dari penelitian ini didapatkan lima variabel manjemen biaya proyek yang memberikan signifikansi terhadap kinerja biaya sebesar 81.5%, yaitu X17 (preliminary engineering challenges), X34 (client deadline requirements), X36 (changes in functional requirements, introduced by the investor), X45 (occupational safety and health administration rate), dan X75 (cost estimating).