Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak besar bagi dunia kesehatan, salah satunya adalah munculnya layanan telefarmasi. Berkurangnya interaksi langsung antara pasien dan apoteker pada layanan telefarmasi bisa meningkatkan resiko keamanan berupa permasalahan terkait obat atau Drug Related Problems (DRP). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kejadian DRP pada pasien yang menggunakan layanan telefarmasi beserta jenis dan frekuensinya. Penelitian ini dilakukan secara restrospektif dengan menggunakan data resep telefarmasi bulan Mei – Juli 2020 dengan teknik probability sampling dan metode stratified random sampling. Kategori DRP mengikuti PCNE Classification for Drug Related Problems V9.00. Dari 92 resep yang dikaji tercatat 52 kejadian DRP. DRP pada kategori masalah meliputi pengaruh obat tidak maksimal (23 kasus, 44,23%); efektifitas biaya pengobatan (11 kasus, 21,15%); gejala atau indikasi yang tidak diobati (7 kasus, 13,46%) sedangkan pada kategori penyebab meliputi kombinasi tidak tepat (14 kasus, 26,92%) pasien menggunakan obat yang lebih sedikit (13 kasus, 25%) duplikasi obat (5 kasus, 9,26%) obat tidak tersedia (5 kasus 9,26%). Dari DRP yang ditemukan sebanyak 47 kasus (90,38%) belum dilakukan intervensi kepada dokter penulis resep. Kesimpulan dari penelitian ini masih banyak DRP dari resep telefarmasi yang belum dilakukan pemantauan oleh Apoteker guna memastikan terapi obat yang aman, efektif dan efisien. / The development of information technology has a major impact on the world of health, one of which is the emergence of telepharmacyl services. The reduced direct interaction between patients and pharmacists in telepharmacy services can increase security risks in the form of drug-related problems (DRP). The purpose of this study was to determine the incidence of DRP in patients using telepharmacy services and their types and frequencies. This research was conducted retrospectively using telepharmacy prescription data from May – July 2020 with probability sampling technique and stratified random sampling method. The DRP category follows the PCNE Classification for Drug Related Problems V9.00. Of the 92 prescriptions studied, 52 DRP were recorded. DRP in the problem category include not maximal drug effect (23 cases, 44.23%); cost effectiveness of treatment (11 cases, 21.15%); symptoms or indications that were not treated (7 cases, 13.46%) while in the cause category included inappropriate combinations (14 cases, 26.92%) patients used fewer drugs (13 cases, 25%) duplication of drugs (5 cases , 9.26%) drug was not available (5 cases, 9.26%). Of the DRP found, 47 cases (90.38%) had not been intervened by the prescribing physician. The conclusion of this study is that there are still many DRP from telepharmacy prescriptions that have not been monitored by pharmacists to ensure safe, effective and efficient drug therapy