Daun pepaya adalah salah satu dari beberapa bahan baku yang digunakan di kawasan Asia Tenggara. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun pepaya adalah tanaman obat. Daun pepaya mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi. Vitamin A, enzim papain, dan komponen fitokimia juga dideteksi dalam daun pepaya. Mi basah memiliki umur simpan yang rendah, sehingga penambahan sari daun pepaya diharapkan mampu menambahkan umur simpan mi basah. Penambahan sari daun pepaya dilakukan dengan substitusi dengan air dalam formulasi. Rasio yang digunakan adalah 1:3, 1:2, 1:1, 2:1, dan 3:1 (v/v) (air:sari daun pepaya). Uji sensori menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah 2:1 (air:sari daun pepaya). Tahap selanjutnya adalah membandingkan perlakuan perebusan terhadap daun pepaya yang digunakan. Perlakuan perebusan menggunakan larutan garam 1%. Daun pepaya direndam selama 5 menit dalam larutan garam yang dipanaskan dalam suhu 90-100C. Perlakuan perebusan mempengaruhi jumlah mikroba dalam produk, dimana produk dengan daun pepaya yang mengalami perebusan memiliki jumlah mikroba terendah. Substitusi dan perebusan juga mempengaruhi kualitas produk mi basah.Terdapat perbedaan signifikan pada analisis kadar abu, kadar protein, dan water absorption, sedangkan pada warna dan cooking loss tidak terdapat perbedaan signifikan.