Daun kenikir (Cosmos caudatus K.) biasanya dikonsumsi mentah atau direbus dan banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional. Daun kenikir mempunyai karakteristik antidiabetes, antihipertensi, dan anti-inflamantori karena kandungan komponen bioaktif dan tingginya kandungan antioksidan. Pada penelitian ini, daun kenikir diesktrak menggunakan maserasi dengan dua jenis pelarut yaitu etanol (polar) dan aseton (semi polar) selama 24, 30, dan 36 jam. Ekstrak yang didapatkan dianalisis aktivitas antioksidan, total kandungan fenolik, dan total kandungan flavonoid dengan metode spektrofotometri untuk mengetahui kondisi ekstraksi terbaik. Ekstrak terbaik adalah ekstrak dengan pelarut etanol selama 30 jam dan kemudian ekstrak diuji stabilitasnya. Stabilitas ekstrak diuji terhadap waktu pemanasan (10, 20, 30 menit) dan suhu pemanasan (60, 70, 80oC). Hasil menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak masih stabil ketika dipanaskan pada kondisi 70oC selama 10 menit. Pada penelitian ini juga dilakukan uji fitokimia dan analisis dengan menggunakan GC-MS untuk mengetahui komponen yang terkandung dalam esktrak. Hasil menunjukkan keberadaan senyawa diterpene. asam lemak, steroid, dan hidrokarbon Uji toksisitas dilakukan pada penelitian ini sehingga ekstrak dapat dimanfaatkan untuk produk pangan. Nilai LC50 tergolong dalam toksisitas sedang (260,26 ppm).